(TABERNAKEL DI PADANG GURUN)
| Dalam masa pengembaraan bangsa Israel di Padang Gurun, "Kemah Suci" (Tabernakel di Padang Gurun) berfungsi sebagai "Moving Temple"
(Bait Allah yang berpindah-pindah) dimana didalamnya tersimpan Tabut
Perjanjian yang berisi 2 loh batu dari 10 Perintah Allah yang diberikan
lewat Musa di atas Gunung Sinai,Sampai akhirnya mereka tiba di Tanah
Perjanjian dan baru membangun Bait Allah yang sebenarnya di Bukit Moria,
Jerusalem “Dan mereka harus membuat tempat Kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka” (Kel. 25:8)
Tabernakel
atau Kemah Pertemuan adalah tempat dimana Allah dari Abraham, Isak dan
Yakub bertemu dengan jemaatNya. Tempat ini adalah tempat bagi para
pemimpin dan orang-orang untuk datang bersama di dalam sebuah pertemuan
yang kudus dan mematuhi segala hal yang diperintahkan oleh Allah. Kemah
Pertemuan ini dibangun sesuai dengan rancangan yang diberikan oleh Allah
sendiri (Kel. 25:9). Rancangannya sendiri terpatri di dalam ingatan
orang Yahudi sebagai tempat yang paling penting, ditunjukan dengan empat
puluh enam pasal dari Kitab Taurat yang berbicara mengenai tempat ini.
13 pasal dalam Kitab Keluaran, 18 pasal di dalam Kitab Imamat, 13 pasal
di dalam Kitab Keluaran dan 2 pasal di dalam Kitab Ulangan. Allah
memerintahkan setiap aspek dari pembangunannya dan memerintahkan
pendiriannya tepat satu tahun setelah Perayaan Paskah yang memperingati
pembebasan jemaatNya dari perbudakan. “Pada hari yang pertama dari bulan
yang pertama haruslah engkau mendirikan Kemah Suci, yakni Kemah
Pertemuan itu (Kel. 40:2). Dan terjadilah dalam bulan yang pertama tahun
yang kedua, pada tanggal satu bulan itu, maka didirikanlah Kemah Suci
(Kel. 40:17). Gambaran yang sangat baik bagi para peziarah bila datang
ke salah satu dari dua tempat di Israel dimana kita dapat melihat model
dari Kemah Pertemuan ini, yang pertama adalah di Taman Timna, tidak
begitu jauh dari Eilat dan yang kedua adalah di Kibutz Almog yang
terletak tidak begitu jauh dari Jerikho. |