BETLEHEM



Galeri Foto - grace newsMaria dan Yosef berangkat dari Nazaret ke Betlehem, karena mereka berdua adalah keturunan Daud, jadi harus mendaftarkan diri di tempat asalnya. " Ketika mereka disitu tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan kain lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat lain bagi mereka di rumah penginapan" (Luk 2 : 6-7). Di masa kini, Betlehem didiami oleh orang-orang Arab beragama Kristen. Banyak di antara mereka menyibukkan diri dengan produksi berbagai benda agama yang dijual sebagai souvenir di seluruh Israel.
1.
Kota Bersejarah

Betlehem adalah sebuah kota mungil di Yudea. Dalam bahasa Arab, nama Betlehem diartikan “rumah daging”, tetapi dalam bahasa Ibrani, artinya “rumah roti”. Untuk pertama kalinya kota ini disebut dalam Kitab Kejadian 35:19 sehubungan dengan Rahel, istri Yakub ; “Setelah Rahel meninggal, ia dikuburkan di sisi jalan yang menuju ke Efrata, yang sekarang bernama Betlehem”. Dari kota ini berasal Raja Daud (1 Sam 17:12) yang melalui Nabi Natan menerima janji Allah mengenai kedatangan Mesias; “Untuk selama-lamanya seorang dari keturunanmu akan memerintah sebagai raja (2 Sam 7:16). Janji ini terlaksana dalam diri Yesus Kristus yang juga lahir di Betlehem. Ketika Kaisar Agustus mengadakan sensus pendu

2.

Halaman dan tembok utama Basilika Kelahiran

Para peziarah harus melewati sebuah halaman luas dan cukup panjang untuk sampai ke Basilika Kelahiran yang bagian luarnya tampak mirip sebuah benteng. Basilika itu diapit oleh tiga biara : Katolik (OFM), Ortodoks Yunani dan Ortodoks Armenia. Dahulu kala ada 3 pintu masuk ke dalam basilika, tetapi sekarang tinggal 1 pintu saja, lagi pula rendah sekali. Tinggi pintu ini atas persetujuan wakil semua agama yang memelihara tempat suci ini, untuk pertama kali direndahkan dengan sengaja semasa Perang Salib, dan untuk kedua kalinya semasa serangan-serangan tentara Turki (abad XVII), agar musuh jangan sampai memasuki gereja dengan kuda-kudanya. Kenyataan historis ini diperindah dengan sebuah interpretasi saleh : "untuk memasuki basilika, para peziarah harus merendahkan diri, Sabda Allah telah menjadi seorang anak kecil bagi manusia, maka manusia pun harus berusaha menjadi kecil di hadapan Allah". Para penghuni Betlehem menamakan pintu ini sebagai "pintu kerendahan hati" karena orang harus tunduk merendahkan diri untuk melaluinya.
Roma, yang didirikan disamping Basilika Kelahiran pada tahun 1881. Di gereja inilah, setiap tanggal 24 Desember diadakan misa agung yang dipimpin oleh Patriark. Patung kanak-kanak Yesus yang biasanya disimpan di Gereja St. Katarina diarak-arak dengan meriah lalu ditaruh di palungan di Gua Kelahiran Yesus sampai hari raya Penampakkan Tuhan. Di samping Gereja St. Katarina terdapat sebuah halaman biara OFM yang bergaya neogotik. Di halaman itu didirikan patung St. Hieronimus. Hieronimus pada mulanya adalah penasehat Paus Damasus dari tahun 382-385. Setelah Paus Damasus wafat, ia pergi ke Betlehem, mendirikan sebuah biara disana, dan melanjutkan karya besarnya, yaitu menterjemahkan Kitab Suci ke dalam Bahasa Latin. Terjemahannya itu dinamakan Vulgata, yang hinga kini masih merupakan naskah Latin resmi bagi Gereja Katolik Roma dan banyak juga diterjemahkan ke dalam Kitab Suci bahasa lokal setiap negara, termasuk ke dalam bahasa Indonesia. Sesuai dengan keinginan dari Hieronimus sendiri, yaitu istirahat dekat dengan tempat kelahiran Yesus, ia kemudian dimakamkan di tempat ini.


3.

Sejarah Basilika Kelahiran Yesus

Tempat kelahiran Yesus diingat baik-baik oleh para penduduk Betlehem, sehingga mereka menghormatinya turun temurun. Namun demi menghina agama Kristen, di tempat itu pada tahun 135, Kaisar Hadrianus mendirikan sebuah kuil dewa Adonis. Gereja pertama di Betlehem didirikan pada awal abad IV (tahun 326) atas prakarsa Kaisar Konstantinus dan ibunya, Helena, setelah terlebih dahulu kuil Adonis itu dirubuhkan. Pada tahun 529, sebagian Basilika Kelahiran dihancurkan oleh orang-orang Samaria yang memberontak terhadap pemerintahan Kristen Bizantium. Pada tahun 570 basilika direnovasi dan diperluas oleh Kaisar Yustinianus. Pada dasarnya, bangunan ini bertahan sampai sekarang. Waktu Persia menyerang Tanah Suci (tahun 614), semua gereja dan tempat suci Kristen dihancurkan, tetapi Basilika Kelahiran luput, karena tentara Persia melihat pada tembok utamanya sebuah gambar dengan tiga orang Majus yang menyembah Yesus. Berdasarkan pakaian para majus itu, tentara Persia mengakui mereka sebagai warga negaranya sendiri. Tembok-tembok basilika aslinya dihiasi dengan mosaik-mosaik indah, tetapi sekarang tinggal sisanya saja. Di sebelah kanan basilika terdapat gambar silsilah Yesus Kristus, sedangkan di sebelah kirinya ada gambar ekaristi yang bersumber pada Yesus. Di lantai utama basilika, di tempat yang sedikit lebih rendah dari permukaan lantai, dapat dilihat sisa mosaik yang berasal dari zaman Konstantinus.

4.

Gua Kelahiran Yesus

Masuk ke dalam Basilika Kelahiran, tepat di bawah altar utama milik Ortodoks Yunani, ada tangga turun memasuki Gua Kelahiran Yesus. Tempat Yesus dilahirkan, ditandai dengan sebuah Galeri Foto - grace newsBintang Perak bercabang 14 dengan tulisan Latin, Hic de Virgine Maria Iesus Christus natus est (=Di sini dari Perawan Maria lahirlah Yesus Kristus). Bagian ini adalah milik Gereja Ortodoks Yunani. Di dalamnya terdapat 48 lampu indah. Di sebelah kanan gua terdapat palungan, dimana Yesus diletakkan setelah dilahirkan. Gua ini merupakan salah satu bagian dari gua yang besar. Dinding dari gua ini ditutup oleh pelapis bergaya gereja timur untuk menghindari tangan usil dari para peziarah yang seringkali mengambil bagian dari batu gua sebagai kenang-kenangan. Tempat ini merupakan tempat yang otentik sebagai tempat kelahiran dari Yesus Kristus, sang Juru Selamat Dunia.

5.

Gua - Gua Lain

Selain Gua Kelahiran, di bawah basilika terdapat beberapa gua lain yang saling berhubungan. Demikianlah ada Gua Kanak-kanak suci yang dibunuh atas perintah Raja Herodes Agung (bdk. Mat 2:16), Gua St. Hieronimus yang menetap di situ sejak tahun 384 sebagai pertapa dan penerjemah Perjanjian Lama ke dalam bahasa Latin (terjemahan ini dikenal dengan nama Vulgata), Gua Mimpi St. Yosef (bdk. Mat 2:13), Gua St. Eusebius, murid St. Hieronimus, Gua St. Paula dan St. Eustokhia, anaknya yang mengikuti Hieronimus ke Tanah Suci dan mendirikan disitu 2 biara. Tidak jauh dari Gua Kelahiran (+ 300 m dari Basilika Kelahiran ke arah barat daya) ada Gua Susu. Menurut sebuah legenda, sebelum mengungsi ke Mesir, keluarga Kudus menginap di dalam gua itu yang kini telah menjadi kapel. Maria menyusui Yesus di situ.

6.

Gereja St. Katarina

Galeri Foto - grace newsBeberapa gua yang disebut tadi terletak di bawah Gereja St. Katarina, milik umat Katolik

7.

Padang Gembala dan Gereja Para Gembala

Padang Gembala terletak di sebelah timur Betlehem, di Bet Sahur. Menurut tradisi Kuno, disitulah malaikat memberitakan kelahiran Yesus kepada para gembala. Di daerah itu memang ada beberapa gua, tempat perlindungan kawanan domba serta gembala. Di atas salah satu dari gua itu, pada abad IV didirikan gereja. Pada tahun 614, gereja itu dirusakkan oleh pasukan Persia. Sebenarnya ada dua Gereja Para Gembala. Di atas yang satu berdiri kompleks para biarawan OFM (tahun 1953) dan di atas yang satu lagi ada gereja milik umat Ortodoks Yunani (tahun 1985). Kedua gereja berjauhan satu sama lain, tetapi kedua-duanya didirikan di atas reruntuhan gereja lama dari zaman Bizantium. Gereja Katolik dibangun berkat bantuan umat Kanada. Gereja ini berbentuk kemah para Badui. Nama gerejanya : Gloria in Excelsis. Altar utamanya didukung oleh patung gembala-gembala yang berlutut. Gereja ditutup dengan sebuah kubah. Di bagian dalamnya, pada kubah itu terdapat patung malaikat-malaikat (bdk. Luk 2 :13-14), sedangkan pada tembok-tembok gereja dapat dilihat lukisan yang menggambarkan kelahiran Yesus, kedatangan para malaikat kepada para gembala serta perjalanan para gembala ke Betlehem.

8.

Kuburan Rahel

Sebelum sampai ke Betlehem, para peziarah dapat mengunjungi Kuburan Rahel, istri Yakub, moyang bangsa Israel. Rahel meninggal setelah melahirkan Benyamin (bdk. Kej 35 : 16-20), lalu dikuburkan dekat Betlehem. Di atas kubur itu kemudian Yakub mendirikan sebuah monumen, sehingga tempat kubur itu tetap diketahui dengan pasti hingga saat ini. Berabad-abad lamanya kuburan ini diziarahi oleh orang-orang Yahudi maupun Kristen, khususnya di masa yang sulit. Bangunan Kuburan itu kecil dan berkubah. Di sebelah kanan Kubur Rahel, terletak sebuah kampung yang cukup besar, yaitu Kampung Beit Jala. Di zaman Alkitabiah kampung itu bernama Gilo, kampung asal Ahitofel, penasehat terkemuka Raja Daud (II Samuel 15:12). Daud dan Absalom menilai bahwa nasehat-nasehat yang diberikan oleh Ahitofel adalah sama dengan petunjuk yang dimintakan daripada Allah (bdk. II Samuel 16:23)