Kota Yerusalem Lma & Baru

Galeri Foto - grace news
JERUSALEM………Kota Suci.
Selama ribuan tahun manusia datang ke sini untuk bertemu denganTuhan...Jerusalem dipercaya sebagai pintu gerbang menuju surga. Belum pernah tercatat dalam sejarah satu kota suci pun yang lebih lama dihormati secara terus menerus seperti Jerusalem.

Jerusalem disaktikan sebagai tempat berdirinya Bait Allah dan tempat-tempat suci umat Kristen. Jerusalem juga merupakan kota suci umat Islam yang ketiga setelah Mekkah dan Medina. Dalam abad pertengahan, nama Jerusalem tercantum dalam peta sebagai kota yang paling terkenal di dunia…...Tak ada satu kota pun yang mendapatkan perhatian dari dunia sedemikian besarnya. Seperti tercantum dalam nyanyian ziarah Daud : Aku bersukacita, ketika dikatakan orang kepadaku : “Mari kita pergi ke rumah Tuhan” Sekarang kaki kami berdiri di pintu gerbangmu, hai Jerusalem. Hai Jerusalem, yang telah didirikan sebagai kota yang bersambung rapat, ke mana suku-suku berziarah, yakni suku-suku Tuhan, untuk bersyukur kepada nama Tuhan (Mazmur 122 : 1-4). by ALd
1. Kota Suci
“Jika aku melupakan engkau, hai Yerusalem, biarlah menjadi kering tangan kananku; biarlah lidahku melekat pada langit-langitku, jika aku tidak mengingat engkau, jika aku tidak jadikan Yerusalem puncak sukacitaku!”- beginilah doa pemazmur sekian abad yang lalu (Mzm 137:5-6 TB). Memang dapat dipahami bahwa Yerusalem terukir dalam hati setiap orang Yahudi secara istimewa. Sebab konon di Bukit Moria, di kota inilah, Abraham mengorbankan Ishak, anaknya. Sebab kota inilah ditetapkan oleh Raja Daud sebagai ibukota negaranya. Sebab di kota inilah Raja Salomo membangun Bait Suci, kediaman Allah. Kota Yerusalem amat bernilai pula bagi umat Kristen. Sebab disinilah Yesus pernah mengajar, disengsarakan, wafat di salib dan bangkit, sambil menggenapkan karya penebussan dunia. Untuk umat Islam, Jerusalem adalah tempat naiknya (miraj) Nabi Muhammad ke surga. Inilah kota tersuci ketiga bagi umat Islam sesudah Mekkah dan Medinah. Selain itu Jerusalem menjadi tempat inspirasi bagi banyak nabi, seniman, penyair dan ilmuwan. Kini Jerusalem menjadi pusat budaya, tempat banyak museum, galeri seni, teater dan universitas. Jerusalem masa kini adalah kota yang amat moderen. Namanya yang indah searti dengan Kota Damai.

2.

Sejarah Singkat Jerusalem

Demi orientasi pembaca, di bawah ini disajikan sejumlah data historis sehubungan dengan kota Yerusalem. Para penduduk pertama kota ini (dulu namanya Ur-salem), yaitu kaum Yebus, tinggal di bukit di sebelah selatan Bait Suci; tempat itu bernama Ofel. Pada tahun 1000 SM, kota mereka ditaklukkan oleh Raja Daud. Di Bukit Muria yang dibelinya dari kaum Yebus, Daud mendirikan sebuah mezbah bagi Allah, lalu memindahkan Tabut Perjanjian ke sana. Salomo, anak Daud, juga memilih Bukit Moria sebagai tempat Bait Suci I yang didirikannya pada tahun 950 SM. Sesudah mangkatnya Salomo, kerajaan kesatuan yang berhasil didirikan oleh Daud, pecah menjadi Kerajaan Israel (di sebelah utara) dan Kerajaan Yehuda (di sebelah selatan). Pada tahun 722 SM, Kerajaan Israel yang di utara itu segera ditaklukkan oleh Asyur dan dijadikan salah satu propinsinya. Kerajaan Yehuda bertahan sampai tahun 587, ketika Nebukadnezar, raja Babel, merebut Yerusalem, merampas kota itu, menghancurkan Bait Suci serta membawa ribuan orang Yahudi ke pembuangan. Pembuangan itu berlangsung selama 50 tahun saja. Koresy, raja Persia, yang mengalahkan Babel pada tahun 538 mengizinkan orang-orang Yahudi kembali ke negerinya untuk membangun kembali Bait Suci serta tembok-tembok Yerusalem. Para buangan itu dipimpin oleh Zerubabel, Nehemia dan Ezra. Mereka berhasil membangun kembali Baitu Suci pada tahun 515, sedangkan tembok kota Yerusalem – pada tahun 446 SM. Para penguasa Persia yang menjajah mereka pada waktu itu ternyata cukup toleran. Tetapi situasi ini berubah setelah bangsa Yahudi mulai dijajah oleh bangsa Yunani akibat kemenangan-kemenangan cemerlang Aleksander Agung dan tentaranya (tahun 333 SM). Sayangnya, beberapa penguasa Yunani itu memaksakan budayanya dan berusaha sekuat tenaga supaya agama Yahudi hilang dari permukaan bumi. Pemberontakan melawan mereka timbul setelah Raja Antiokhus Epifanes IV menyatakan diriinya dewa dan menyuruh orang-orang Yahudi menyembahnya. Pemberontakan yang dikenal sebagai Revolusi Para Makabe itu menghasilkan semacam independensi bangsa Yahudi. Para penguasa Yunani diusir dari Yerusalem pada tahun 164 SM, sedangkan kuasa mereka beralih ke tangan tokoh-tokoh Yahudi dari dinasti Hasmonides. Tetapi kemerdekaan bangsa Yahudi berakhir setelah Jenderal Pompeius mengepung dan menaklukkan Yerusalem pada tahun 63 SM. Raja Herodes Agung I yang pandai menjilat penguasa baru dari Roma itu, diangkat menjadi raja Yahudi pada tahun 37SM. Pada akhir pemerintahannya lahirlah Yesus. Walaupun dibenci oleh rakyatnya, Herodes sangat berjasa sebagai bapak pembangunan. Salah satu karyanya yang megah ialah perluasan Bait Suci. Pada tahun 70, akibat berbagai pemberontakan Yahudi, tentara Roma menghancurkan Yerusalem, termasuk Bait Suci. Pemberontakan selanjutnya dipimpin pada tahun 132-135 oleh Bar-Kokhba yang gagah berani. Namun akibat pemberontakan itu Kaisar Hadrianus membumiratakan Yerusalem dan melarang orang-orang Yahudi tinggal di kota itu untuk selama-lamanya. Di atas reruntuhan kota Yerusalem didirikan kota baru yang sepenuhnya kafir dan diberi nama Aelia Capitolina. Sejak itu Tanah Suci diberi nama Palestina (dari kata Filistin yang sulit dilafalkan oleh orang Roma). Pada awal abad IV Kaisar Konstantinus menjadi Kristen. Sejak itu Tanah Suci, khususnya Yerusalem mulai diperhatikan secara khusus. Mula-mula oleh Helena, ibunda sang Kaisar. Ia mengunjungi Tanah Suci pada tahun 326 dan mendukung pembangunan Basilika Makam Suci dan Basilika Bukit Zaitun. Pada tahun 614, Palestina, yang sejak abad IV berada di bawah kuasa Bizantium, diserang oleh tentara Persia di bawah pimpinan Khosroes II. Tentara itu menghancurkan hampir semua tempat suci Kristen dan membunuh banyak orang Kristen. Keadaan Yerusalem pulih kembali setelah Bizantium, pada tahun 629, merebut kembali Tanah Suci dari tangan Persia. Namun begitu mulai dibangun kembali, Tanah Suci diserang lagi, kali ini oleh Kalif Omar yang berhasil memasuki Yerusalem pada tahun 637. Para penduduk kota Yerusalem menyerah sesuai dengan syarat-syarat yang disepakati sebelumnya. Omar adalah penguasa yang toleran dan para penggantinya berusaha mempertahankan sikap itu, sehingga Tanah Suci mulai lagi diziarahi umat Kristen dari berbagai penjuru dunia. Tempat-tempat Suci yang hancur atau rusak, dibangun kembali. Tetapi Tanah Suci semakin banyak dihuni orang-orang Arab beragama Islam yang lama kelamaan semakin memusuhi umat Kristen. Pada waktu pemerintahan Abdul Al Malik (685-705), di Yerusalem didirikan Masjid Qubbet As-Sakhra (=Kubah Cadas) dan Masjid Al-Aksa. Pada waktu pemerintahan Al-Hakim (996-1021), umat Kristen di Yerusalem mulai dianiaya. Basilika Makam Suci dihancurkan. Aniaya yang amat mengerikan terhadap umat Kristen berakhir baru pada tahun 1021 bersamaan dengan meninggalnya Al-Hakim. Pada tahun 1070, Yerusalem dikuasai oleh dinasti Seljuk dari Turki. Pemberontakan para penduduk Yerusalem terhadap penguasa Turki berakhir dengan pembantaian. Pada tahun 1099 datanglah tentara Perang Salib dari Eropa untuk membebaskan tempat-tempat suci Kristen dari tangan Islam. Mereka merebut Yerusalem, membunuh para penduduk beragama non-Kristen, mengubah semua Masjid menjadi gereja, dan langsung mulai membangun kembali Basilika Makam Suci. Sejak itu Yerusalem menjadi kota bebagai gereja dan biara hingga tahun 1187, ketika Saladin, panglima tentara Islam, merebut Yerusalem lagi. Ia langsung memerintahkan diadakannya renovasi Masjid Al-Aksa dan membersihkan kota Yerusalem dari unsur-unsur Kristen. Dalam tahun 1229-1244 Yerusalem menjadi ibukota Kerajaan Yerusalem. Sejak tahun 1250 Yerusalem dikuasai oleh dinasti Mameluk (Arab). Mulai dari tahun 1516, Yerusalem berada di bawah kuasa dinasti Ottoman yang beragama Islam. Wangsa itu sesungguhnya meliputi suku-suku Turki nomadik, dan pendirinya ialah Osman. Dalam tahap awalnya, dinasti ini mendukung pembangunan Yerusalem, tetapi di kemudian hari para penguasanya sama sekali tidak peduli akan Palestina. Keadaan Yerusalem semakin memprihatinkan. Pada pertengahan abad XIX jumlah penduduknya mencapai 11 ribu orang saja. Tetapi pada abad itu juga pengaruh Kristen di Yerusalem semakin terasa. Sejak tahun 1881 cukup banyak perantau Yahudi mulai kembali ke Tanah Suci. Sehabis Perang Dunia II, Yerusalem menjadi ibukota Protektorat Palestina di bawah kuasa Inggris. Pada tahun 1947, PBB memerintahkan Yerusalem dijadikan zona Internasional, tetapi keputusan itu tidak pernah diwujudkan. Pada tahun 1948-1949, selama perang Israel-Arab, Yerusalem hancur, dan sesudahnya dijadikan dua bagian : Israel dan Yordania. Yordania mendapat Kota Lama dan hampir semua tempat suci, termasuk Qubbet As-Sakhra, Masjid Al Aksa serta Basilika Makam Suci. Di tengah kota Yerusalem didirikan tembok pemisah yang memisahkan para penduduk kota itu selama 19 tahun. Pada tanggal 5 Juni 1967, sesudah artileri Yordania menembaki bagian Yerusalem yang dihuni oleh orang-orang Yahudi, pecahlah perang baru. Dalam 48 jam orang-orang Yahudi mencaplok Kota Lama Yerusalem, menghancurkan tembok pemisah, lalu mulai membangun semua obyek yang sempat dihancurkan oleh Yordania di wilayah Kota Lama. Sejak itu orang-orang Yahudi boleh kembali ke Tembok Ratapan sesudah 2 ribu tahun menanti-nanti saatnya untuk dapat meraba dan menciumnya dengan hormat. Selama 2 ribu tahun itulah orang-orang Yahudi biasa berkata-kata : “Tahun depan di Yerusalem !” , dan harapan untuk kembali ke Sion akhirnya menjadi kenyataan.

3.

Gerbang-gerbang Kota Jerusalem

Yerusalem sekarang dihuni oleh kurang lebih 500 ribu orang dan terbagi atas Kota Lama dan Kota Baru. Di Kota Lama terdapat delapan pintu gerbang megah. Yang terbesar dan yang dianggap terindah ialah Gerbang Damaskus, di sebelah utara Kota Lama, karya Sulaiman pada tahun 1542. Ia mendirikannya di atas fundamen gerbang terdahulu, dari zaman Roma. Inilah gerbang yang paling ramai dilewati pada masa kini. Gerbang Baru, di sebelah utara, dibuka pada tahun 1887 sebagai sarana penghubung antara bagian Kristen dan lembaga-lembaga Katholik di luar tembok kota. Gerbang Jaffa membuka jalan ke arah pelabuhan Jaffa. Gerbang Sion, di sebelah selatan, menghubungkan bagian Armenia dengan Gunung Sion, di mana terletak Ruangan Perjamuan Terakhir. Gerbang Sampah terletak dekat Tembok Ratapan. Di bawahnya mengalir air buangan menuju Lembah Kidron. Gerbang Emas mengarah ke halaman Bait Suci dari sebelah timur; nama lainnya : Gerbang Belaskasih. Menurut tradisi yang dikenal sejak abad VII, Yesus bersama para rasulnya memasuki Yerusalem dengan meriah melalui gerbang ini. Peristiwa tersebut diperingatkan kini sebagai Minggu Palem. Di dekat gerbang ini (yang dahulunya bernama Pintu Indah) Rasul Petrus menyembuhkan seorang lumpuh sejak lahir (Kis 3). Gerbang Emas ditutup sejak masa pemerintahan Saladin (abad XII). Menurut tradisi Yahudi, Mesias kelak akan memasuki Yerusalem lewat gerbang ini. Hal ini didasarkan pada nubuat yang tercatat dalam kitab Yeremia. Bunyinya begini : “Kemudian laki-laki itu menuntun aku ke gerbang luar di sebelah timur lingkungan Rumah Tuhan. Gerbang itu tertutup. Tuhan berkata kepadaku, Gerbang ini harus tetap tertutup dan tak boleh dibuka. Tak seorang pun boleh memasukinya, sebab Aku, Tuhan Allah Israel, telah masuk ke RumahKu melalui gerbang ini. Jadi gerbang ini harus tetap tertutup. (Yer 44:1-3). Gerbang Singa ada di sebelah timur Kota Lama. Namanya mengacu kepada ukiran singa pada temboknya. Tetapi gerbang ini bernama lain pula, yaitu Gerbang St. Stefanus yang dibunuh di dekatnya. Gerbang terakhir, di sebelah utara, bernama Gerbang Herodes, karena secara salah dikaitkan dengan Istana Herodes Agung; namanya yang lain : Gerbang Bunga. Gerbang ini pernah ditutup sampai tahun 1875.